Halaman

Senin, 04 Juni 2012

Cerita seorang guru


Seorang pengajar (kls 2 SD) datang dan bercerita pada kami, bahwa ia memiliki seorang murid laki-laki yang menurut dia si murid adalah anak yang sangat sulit untuk menerima pelajaran. Pada saat pelajaran berlangsung murid tersebut hanya mampu duduk diam beberapa menit saja dan selanjutnya ia akan berjalan-jalan namun tidak mengganggu temannya namun secara tidak langsung hal tersebut mempengaruhi keadaan kelas. Ia juga sering tidak mau menyiapkan perlengkapan untuk belajarnya, apabila di tanyakan apakah ia membawa perlengkapan belajar selalu jawabannya adalah “ga tau mama tuch”, dan kemudian teman sekelasnya yang mencarikan buku maupun peralatan sekolahnya di dalam tas yang bersangkutan. Seringkali pengajar kesal dibuatnya, setiap ujian yang di berikan tidak pernah si murid mendapatkan nilai yang memuaskan.


Pengajar juga mengatakan bahwa waktu TK, individu adalah anak yang ringan tangan, seluruh teman sekelasnya tidak ada yang luput dari pukulannya. Namun setelah memasuki SD hal itu sudah berkurang.
Karena kesal yang sudah berujung akhirnya pengajar menerapkan sistem bahwa setiap hari semua murid akan diberi PR dan setiap jam pelajarannya semua murid di wajibkan untuk mengikuti ujian sebelum memulai pelajaran topik berikutnya. Hal ini terjadi berulang setiap hari dan hasil yang di dapat oleh individu tidaklah mengecewakan.

Dari sepenggal cerita pengajar tersebut, kalau di tinjau dari sisi fingerprint test ada beberapa hal yang bisa mempengaruhi :


1. Bisa jadi individu memiliki kecerdasan logika yang tergolong rata-rata, ia membutuhkan latihan berulang dan waktu yang relatif lebih panjang untuk memahami hal baru. Agar ia menjadi cakap maka individu cenderung membutuhkan pengalaman dan latihan. Baik individu untuk mendapatkan tambahan pelajaran sehingga kemampuannya tersebut menjadi lebih optimal. Dapat juga individu untuk mengikuti kursus yang menerapkan sistem pengulangan seperti kumon dan les-les tambahan. Hal ini dibuktikan dengan hasil ulangan yang cukup memuaskan pada individu setelah sang penggajar memberikan tugas-tugas dan ujian sebelum menambah materi pelajaran.”sukses terlahir karena latihan yang tepat”.


2. Di tinjau dari ciri-ciri individu yang tidak bisa duduk lebih lama untuk memperhatikan pelajaran dalam kelas, senang berjalan-jalan dapat di tarik kesimpulan individu memiliki cara belajar sensori learner. Dengan gaya belajar seperti ini daya tahan individu untuk belajar dengan kondisi duduk diam sangat rendah sehingga ia cenderung akan menggerak-gerakkan anggota tubuhnya. Baik bagi individu dalam belajar dengan menggerak-gerakkan anggota tubuhnya sehingga apa yang dipelajarinya menjadi lebih optimal. Dengan tipe seperti ini individu akan lebih mudah memahami apa yang dipelajarinya dengan ikut merasakan atau melakukan hal tersebut. Misalkan untuk penghitungan panjang 1 meter + 2 meter + 1 meter jumlahnya adalah ....... Bagi individu akan lebih mudah apabila ia menggunakan alat bantu ukur (meteran / penggaris) dan melakukan pengukuran tersendiri.


3. Manakala individu adalah seorang audio learner maka ia cenderung lebih menyukai belajar dengan mendengarkan sehingga ia cenderung belajar dengan bersuara. Ciri-cirinya adalah apabila ia membaca atau menulis pasti ia akan menyuarakan apa yang dibacanya atau d tulisnya. Dengan telinganya mendengar ia akan mengoptimalkan kemampuanya dalam menyerap dan memahami apa yang dipelajari.


4. Manakala kita perhatikan bahwa individu memiliki kemauan yang kuat untuk mendapatkan sesuatu dengan ciri-ciri apabila kita memberikan janji ia akan mengejar hingga janji tersebut terpenuhi maka bagi individu dengan karakter demikian untuk mengajaknya belajar / bekerjasama akan lebih mudah dengan melakukan persetujuan / kesepakatan. Dengan kesepakatan yang dilakukan maka individu akan mempunyai kewajiban terhadap apa yang dikehendakinya.


Dengan mengetahui kelebihan individu maka kita akan lebih mudah dan waktu yang diperlukan akan cenderung lebih singkat untuk menjadikan individu lebih optimal. Melalui fingerprint test maka kita dapat mengetahui kelebihan dan potensi yang dapat dikembangkan dengan lebih cepat dan optimal.

Salam Sukses Selalu
Olsa Desiastu, S.Psi.
Senior Konsultan Smart Business Solution