Halaman

Kamis, 03 Desember 2009

MEMILIH FINGERPRINT TEST

Pertanyaan seputar
fingerprint test

1. Apakah Fingerprint Test itu ?
Salah satu metode untuk identifikasi inteligensi dan karakter dengan melakukan pengukuran dan analisis atas pola sidik jari individu. Pola guratan sidik jari dapat mengidentifikasi jenis kecerdasan yang menonjol dan karakter seseorang.

2. Berapakah tingkat Akurasinya ?
- Tingkat akurasinya sampai dengan 90 %. Hal ini dikarenakan sidik jari individu tidak berubah sepanjang hidupnya. Sidik jari individu unik, tidak ada yang sama oleh karena itu dijadikan sebagai identitas dirinya.
- Bila dibandingkan dengan psikotes maka hasil psikotes berubah-ubah ditentukan oleh jumlah latihan (belajar), kondisi kesehatan dan emosi individu. Sedangkan fingerprint tes lebih mengungkapkan tentang potensi dasar (bawaan) yang ada pada individu sejak dilahirkan.
- Anda dapat mengukur sendiri tingkat akurasinya bila anda dilayani oleh analyst fingerprint. Seorang analyst mampu mengidentifikasi karakter anda dengan melihat pola sidik jari anda.
- Pada saat konsultasi maka anda dapat mengukur tingkat akurasinya ketika konselor memberikan gejala atau tanda-tanda perilaku pada anak atau diri anda


5. Pada usia berapa bisa dilakukan Tes Sidik Jari ?
Tes berdasar sidik jari dapat dilakukan ketika scan sidik jari individu dapat dilihat alur garisnya. Pengalaman kami tes ini bisa dilakukan mulai anak usia 14 bulan ( di jakarta ) dan 15 bulan ( di malang ). Disarankan anak dalam keadaan tidur ketika di tes, agar seluruh sidik jari dapat discan dengan baik.

6. Apakah hasilnya bisa berubah ketika di tes saat ini dan dimasa dewasanya?
Sidik jari unik dan tidak berubah, oleh karena itu hasil tesnya juga tidak berubah. Tes ini cukup sekali dilakukan dan informasinya dapat digunakan seumur hidup. Sesungguhnya pengukuran terhadap bakat atau potensi yang bersifat bawaan tidak mengalami perubahan karena yang diidentifikasi adalah kecerdasan dan karakter dasar sejak ia dilahirkan.

Hasil Psikotes seharusnya juga tidak mengalami perubahan karena yang diukur juga potensi bawaan individu. Persoalan adanya hasil yang berbeda berarti alat tersebut tidak mengukur potensi bawaannya. Bila diikuti kaidah keilmuannya seharusnya hasil psikotes juga tidak mengalami perubahan. Perbedaan hasil didapat karena norma yang digunakan untuk mengukur tidak dilakukan perbaikan. Anak yang mengikuti les kumon dan tidak mengikuti les tentunya memiliki hasil yang berbeda, karena anak yang mengikuti les tentunya menjadi lebih siap dibandingkan yang tidak
mengikuti les apapun.

7. Setelah tahu inteligensi, kemudian langkah apa yang perlu dilakukan?
Banyak orang tua yang mengajukan pertanyaan ini. Mereka khawatir bila hanya mendapatkan informasi tentang kecerdasan anaknya. Hal ini adalah suatu yang wajar karena setiap pindah sekolah anaknya di tes, ketika SD kelas 3 dan kelas 6, kemudian SMP, SMA ketika penjurusan,Perguruan Tinggi ketika akan penjurusan bidang studi dan ketika masuk kerja serta pindah perusahaan. Sedangkan informasi yang didapatkan adalah informasi tentang kecerdasan anaknya. Ketika ditanyakan pada psikolog atau pihak sekolah maka mendapatkan penjelasan anak ibu berada pada kecerdasan rata-rata, perlu perhatian atau diatas rata-rata. Bahkan ada yang tidakmendapatkan penjelasan tersebut hanya mendapatkan laporan hasil tesnya.

Melalui fingerprint test maka orang tua atau anak akan mendapatkan informasi tindakan apa yang perlu dilakukan agar belajar menjadi lebih optimal. Orang tua mendapatkan informasi tentang cara berkomunikasi dengan putranya. Bahkan ada yang bisa melakukan analisa tentang penyimpangan yang terjadi pada anaknya dengan melakukan identifikasi penyebab ketidak sesuaian dengan laporan hasil tes. Ada yang mengetahui bahwa pengasuhnya berbuat yang kurang tepat untuk kepentingan pengembangan anak, karena anak dengan karakter pandai bergaul berubah menjadi pendiam dan suka menyendiri. Orang tua juga dapat menjadi paham bahwa cara belajar yang diterapkannya ternyata tidak sesuai untuk mengembangkan cara belajar yang optimal pada diri anak. Informasi ini akan didapatkan oleh orang tua ketika melakukan konsultasi dengan pihak kami dan menunjukkan gejala-gejala perilaku yang terjadi pada anaknya.



10. Buat apa tes sidik jari, lebih baik saya berikan banyak ketrampilan pada anak?
Ada beberapa orang tua yang berpendapat demikian. Boleh saja orang berpendapat tetapi yang perlu dipertimbangkan bahwa setiap segala sesuatu yang ada didunia selalu diciptakan terbatas,tak ada yang kekal. Oleh karena itu setiap individu juga memiliki kelebihan dan kelemahan.

Perlakuan yang diberikan pada anak dengan mengikut sertakan pada banyak kegiatan bisa saja dilakukan asalkan anak dapat dengan senang menjalankannya dan bukan sebagai beban bagi anak.Beberapa kasus yang dijumpai adalah setelah dilakukan fingerprint tes mereka menyalahkan orang tuanya yang mengharuskan ia bisa dan trampil bermain organ seperti adiknya. Nada protes yang disampaikan ini sebagai tanda bahwa anak kurang memiliki kecerdasan yang baik ketrampilan tangannya. Sebagian kecil, pada akhirnya juga diikut sertakan tes karena orang tuanya memandang anaknya kurang memiliki bakat meskipun sudah banyak biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh ketrampilan. Sesungguhnya bukan anak tidak memiliki bakat tetapi banyaknya
penugasan tersebut membuat anak stress sehingga kurang bisa menampilkan bakatnya.

Tentunya untuk dapat menguasai suatu ketrampilan dengan baik, maka diperlukan fokus dan konsistensi untuk menjalankannya. Membekali anak dengan banyak ketrampilan yang kurang sesuai dengan potensinya adalah tindakan yang kurang tepat karena anak tidak begitu mahir untuk banyak hal yang dikuasainya. Bila hasilnya sesuatu yang biasa maka tindakan demikian adalah suatu pemborosan dimana pada akhirnya yang didapatkan adalah hal biasa yang banyak orang juga bisa lakukan. Disamping itu bagi anak yang kurang potensi dibidang yang ditekuninya maka sulit untuk mendapatkan kebanggaan terhadap dirinya yang pada akhirnya berpengaruh pada pembentukan self esteem sehingga tumbuh menjadi anak yang pemalu.

Cobalah kita perhatikan. Anak yang berbakat musik dan kurang berbakat bidang musik, diberikan pengajaran yang sama. Tentu hasil yang didapatkan berbeda. Anak yang berbakat akan lebih cepat menguasai. Kecepatan penguasaan ini sangat berpengaruh pada harga diri anak tersebut.Baginya ada sesuatu yang dapat dibanggakan. Kecepatan anak untuk dapat menguasai dan bisa tampil akan meningkatkan rasa percaya dirinya bahwa ia mampu melakukan dengan yang terbaik dan menjadi yang terbaik. Disamping itu, anak yang berbakat musik, tentunya bisa mengembangkan apa yang dipelajarinya. Ia tidak hanya terbatas pada apa yang diberikan oleh gurunya tetapi ia bisa menciptakan kreasi sendiri dan ini pasti lebih membanggakan dirinya. Sedangkan anak yang kurang berbakat, membutuhkan waktu lama dan mendapatkan respon yang kurang baik dari lingkungan belajarnya. Stimulasi yang kurang tepat menciptakan kesan “aku tidak pandai, aku tidak bisa, aku tidak seperti dia”, kondisi ini melemahkan semangatnya dan ia menjadi orang yang mudah patah semangat, daya juangnya kurang. Bukankah banyak kasus yang terjadi pada Sumber Daya Manusia untuk permasalahan daya juang ini. Dimana banyak pekerja yang mudah mengeluh dan kurang kreatif ketika menghadapi persoalan.

12. Apakah perbedaannya dengan fingerprint test yang lain?
Memang banyak jasa yang menawarkan fingerprint test yang berkembang. Sesungguhnya anda bisa menanyakan langsung tentang akurasi fingerprint test pada pemberi jasa layanan fingerprint.Bila anda dilayani oleh analyst fingerprint maka anda dapat langsung menunjukkan sidik jari anda untuk dilihat, kemudian analyst memberikan gambaran karakter tentang diri anda. Bila anda merasa memang seperti itu gambarannya maka anda dapat menilai sendiri akurasinya

Bila alasan yang diberikan adalah bahwa sidik jari tidak berubah maka alat bantu ini akurat dalam mengidentifikasi atau bila pertanyaan anda dijawab dengan membandingkan alat ini dengan psikotes maka sesungguhnya anda sudah dibelokkan arah pertanyaannya. Karena semua jasa yang menawarkan fingerprint tes melakukan tindakan demikian bila ditanya tentang akurasi alat bantunya.

Semua fingerprint test menyajikan informasi tentang potensi kecerdasan yang disampaikan dalam bentuk ranking kecerdasan. Ranking tertinggi menunjukkan bakat individu.

Semua fingerprint test menyajikan data Learning Type yang berisi informasi tentang optimalisasi belajar individu. Ada individu yang lebih baik belajar dengan cara visual, auditory atau sensory/kinestetik. Petunjuk ini sangat berguna bagi orang tua dalam membimbing anak belajar.

Semua fingerprint test menyajikan Informasi tentang dominasi otak. Sesungguhnya informasi dominasi ini juga bisa diungkap melalui gerakkan atau tindakan individu ketika duduk, berenang,terima telpon, menyelesaikan masalah dan lain-lain.

Semua fingerprint test menyajikan informasi Education and Occupational Suggestion yang dibutuhkan orang tua didalam mengarahkan karir anak dimasa depan. Tentunya informasi yang lebih penting bagi orang tua adalah bagaimana saran tersebut dibuat. Dengan memahami ini maka orang tua dapat membantu anak dalam menentukan pilihan karir anak dengan cross analysis inteligence. Karena tidak semua pilihan karir disajikan dalam laporan tes. Bila laporan tes menyajikan informasi yang lebih detail maka pilihan karir anak dapat menjadi lebih spesifik lagi ( dokter anak, dokter bedah, dokter anastesi dll.).

Tidak semua fingerprint test menyajikan data learning style, suatu informasi tentang bagaimana orang tua membimbing anak dalam belajar. Ada anak yang perasa (afektif learner), terhadap anak yang demikian tentunya sikap orang tua tidak menyinggung perasaan si anak ketika memberikan perintah belajar pada anaknya. Anak dengan gaya belajar demikian lebih baik dengan mengajaknya belajar. Menyuruh dan mengajak belajar sesuatu yang berbeda. Anak ini juga jauh lebih efektif bila belajar dengan cara berkomunikasi.

Tidak semua fingerprint test menyajikan data mengenai karakter dari masing-masing kecerdasan. Informasi karakter membantu orang tua untuk bisa memahami anak tahu bagaimana mengembangkannya. Informasi karakter juga memberikan sinyal pada orang tua tentang adanya penyimpangan pengembangan pada diri anak. Anak dengan karakter mudah bosan cenderung banyak keinginannya. Bila ia bersikap manis dan menyatakan “terserah mama” maka ada faktor dari lingkungan yang berpengaruh sehingga karakter asli anak tidak berkembang. Sesungguhnya anak yang demikian adalah anak yang memiliki kemampuan melakukan self motivation dan cenderung menjadi pengusaha serta marketer yang handal.

Tidak semua fingerprint test memberikan informasi tentang leadership style. Seorang humanist leader jauh lebih efektif manakala ia menguasai peraturan dan prosedur kerja diperusahaan. Ia cenderung lebih memfokuskan pada penyimpangan peraturan dibandingkan ia harus menegur orang yang melakukan pelanggaran dengan menyampaikan bahwa ia kurang setuju, marah, atau jengkel dengan tindakan tersebut.

Tidak semua fingerprint test memberikan informasi tentang working atribut. Suatu informasi tentang kecenderungan individu ketika berada dalam situasi kerja. Ada individu yang cenderung mengakses banyak informasi untuk melakukan tindakan. Mereka cenderung untuk terus mencari penguatan atas sasaran tindakan yang perlu diambilnya. Individu ini perlu belajar untuk time management sehingga pekerjaannya tidak tertunda dan dapat segera mengambil keputusan.


Tidak semua fingerprint test memberikan informasi tentang spending style dan kondisi dimana ia tetap tahan terhadap stress. Dengan memahami pola belanja maka kita dapat mengetahui tentang bagaimana mengelola keuangan.
memberikan konsultasi di Enopi taman palem jkt tgl 10-11 okt 2009
/
/
/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar