Halaman

Rabu, 23 Desember 2009

Tes Sidik Jari


Sidik Jari
dan Kecerdasan.

Banyak jasa yang menawarkan Tes Sidik Jari. Memang Penelitian mengenai Sidik Jari sudah cukup lama dilakukan yaitu seratus tahun yang lalu. Francis Galton pada tahun 1892 melakukan penelitian dan menyimpulkan bahwa sidik jari unik dimana setiap orang memiliki sidik jari yang berbeda. Sedangkan Sidik Jari bersifat tetap dan tak pernah mengalami perubahan. Manakala terluka maka ia akan tumbuh kembali. Oleh karena itu Sidik Jari di gunakan sebagai identitas diri.

Penelitian Sidik Jari menjadi terbuka ketika melalui sebuah penelitian yang dilakukan oleh Roger W.Sperry, pemenang Nobel tahun 1981, menemukan tentang “ functional specialization of the cerebral hemisphere”. Otak kanan berhubungan dengan tangan kiri dan Otak kiri berhubungan dengan tangan kanan. Otak kanan dan kiri juga memiliki fungsi berbeda. Otak kiri memiliki kecenderungan yang mengarah pada keteraturan, menyukai hal –hal yang realistis, logika dan berkaitan dengan kemampuan pemahaman dalam membaca data statistik. Sedangkan Otak kanan lebih berkaitan dengan Abstraksi dan Emosi.

Penemuan berikutnya dilakukan Dr Rita Levi Montalcini (peraih Nobel Prize, bidang neurologi, 2003) dan Dr Stanley Cohen dimana mereka menemukan adanya korelasi antara NGF ( Nerve Growth Factor ) dan EGF ( Epidermal Growth Factor ). Korelasi antara NGF dan EGF adalah :

• Fingerprint pada ibu jari berkorelasi dengan bagian otak Prefrontal.
• Fingerprint pada Telunjuk berkorelasi dengan bagian otak Frontal.
• Fingerprint pada Jari Tengah berkorelasi dengan bagian otak Parietal.
• Fingerprint pada Jari Manis berhubungan dengan bagian otak Temporal.
• Fingeprint pada Jari Kelingking berhubungan dengan bagian otak Occipital.

Penelitian mengenai sidik jari dilanjutkan dengan melibatkan psikolog dan peneliti bidang ilmu sosial. Pengumpulan guratan sidik jari yang sama dan hasil tes yang memiliki korelasi kuat di jadikan dasar untuk menilai karakter bawaan individu. Sedangkan hasil yang berbeda dan lemah korelasinya di pilahkan dan diidentifikasi sebagai faktor pengaruh lingkungan. Oleh karena itu bila sidik jari anda Ulnar loop ( lihat gambar, pada artikel lainnya pada www.reksaboeana.blogspot.com ) di kiri dan kanan kelingking anda maka anda cenderung memiliki tipe karakter yang tak mengetahui arah. Anda lebih banyak mengingat tanda-tanda yang ada di lingkungan manakala anda bepergian. Individu ini seringkali mengalami kebingungan manakala tanda-tanda di lingkungan tersebut telah berubah. Karakter bawaan ini cenderung tetap sampai individu dewasa.

Tes Sidik Jari dan kecerdasan yang diukur memiliki akurasi yang tinggi. Namun anda perlu berhati-hati dalam memilih tes sidik jari. Ada beberapa tes sidik jari yang mengukur guratan Tented Arch ( TA dalam bahasa analyst fingerprint) dan Simple Arch ( SA ) dengan pengukuran yang berbeda. Sehingga manakala disimpulkan individunya sebagai orang yang mudah bergaul ternyata individu tersebut kurang pandai bergaul. Seorang ibu mengikuti tes sidik jari di bandung kemudian mengikuti tes ulang ditempat kami. Ia tak memiliki banyak teman, cenderung lambat dalam memulai interaksi, namun ia memiliki tingkat kedalaman dan perhatian terhadap orang yang dikenalnya. Sesungguhnya model Tented Arch tidak dapat diukur dan tingkat kecerdasannya ditentukan murni oleh faktor lingkungan. Individunya tergolong orang yang sangat dipengaruhi oleh apa yang dipelajarinya.

Suatu kasus menarik, kami temukan di Tabalong Kalimantan Selatan dimana ke 4 sidik jari anak tersebut adalah Tented Arch. Anak pertamanya ini kurang memiliki inisiatif. Manakala ia bermain ia justru mengikuti permainan yang dilakukan adiknya yang 3 tahun lebih muda. Ia tergolong sabar dan ketika mendapatkan nilai ulangannya cenderung menyembunyikan dari orang tuanya. Ia juga suka melihat hasil ulangan adiknya dan mempelajari materi soal adiknya dan bukan pelajaran dia sendiri. Memang individu yang demikian selalu berorientasi tentang masa lalu. Kata yang sering diucapkan adalah dulu. Prestasi yang selalu dijadikan dasar bertindak saat ini adalah menyamakan dengan apa yang telah dicapainya di masa lalu. Ia cenderung orang yang prosedural. Tipe ini tak banyak memiliki teman tetapi ia dekat sekali dengan teman yang dikenalnya.

Langkah perbaikan diberikan pada saat konsultasi, dimana individu dengan tipe karakter ini memiliki karakter kecerdasan seperti spon. Menyerap apa saja yang diterimanya. Ia kurang memiliki alternatif manakala melakukan tindakan karena apa yang diperoleh adalah apa yang dipantulkannya dalam perilakunya. Oleh karena itu disarankan tipe ini diberikan saran belajar multiple learning. Hal terpenting adalah memahami potensi diri lebih dulu sehingga kita bisa mengoptimalkan potensi kita jauh lebih baik.

Akurasi tes dapat diukur dengan karakter yang disampaikan melalui hasil tes sidik jari. orang tua dapat pula mengukur akurasinya dengan menanyakan pada analyst fingerprint. Setelah tes melakukan tes sidik jari, anda juga dapat mengukur gejala kecerdasan anak tersebut sesuai dengan tingkat kecerdasan berdasar hasil tes sidik jari.
Demikian yang dapat kami sharingkan tentang sidik jari dan kecerdasan, moga bisa banyak membantu para pembaca.

Salam sukses selalu
Drs.Psi. Reksa Boeana.
Executive Partner Smart Business Solution.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar